Jumlah posting : 134 Reward Points : 168 Join date : 22.10.09
Subyek: Renungan: Kapok 23.10.09 22:42
Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Filipi 3:13)
Anda pernah kapok melakukan sesuatu? Kapok bisa baik, bisa juga buruk. Kapok yang baik berkenaan dengan perilaku buruk. Misalnya, kapok merokok karena pernah opname di rumah sakit terkena radang tenggorokan akut. Atau, kapok kebut-kebutan naik sepeda motor, karena pernah kecelakaan. Sedangkan kapok yang buruk berkenaan dengan perilaku baik. Misalnya, kapok melayani di gereja karena pernah dikecewakan; kapok membantu orang lain karena pernah disalah-artikan; atau kapok menyatakan cinta karena pernah ditolak mentah-mentah.
Kapok yang buruk inilah yang harus kita hindari. Sebab untuk melakukan hal-hal baik tidak boleh ada kata kapok. Suatu kali Paulus tengah melakukan perjalanan pekabaran Injil ke kota Listra. Di luar dugaan, sekelompok orang Yahudi mendatangi dan menganiayanya. Begitu parah sampai-sampai orang banyak menyangkanya telah mati (Kis 14:19). Tidak disebutkan berapa banyak luka-luka yang dideritanya, tetapi kita bisa membayangkan betapa parah dan menderitanya Paulus.
Kapokkah Paulus? Ternyata tidak. Keesokan harinya ia bangkit dan melanjutkan perjalanan (Kis 14:20). Apa rahasia ketegaran dan keteguhan Paulus? Dalam Filipi 3:13 ia menulis: "Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku." Ya, Paulus tidak membiarkan dirinya tenggelam dalam luka dan kepahitannya di masa lalu. Sebaliknya ia mengarahkan diri kepada "apa yang di hadapannya", yaitu visi hidupnya untuk memberitakan Injil kepada sebanyak mungkin orang. Dan ia lalu fokus kepada panggilannya itu. Karenanya ia tidak pernah kapok. Tetap tegar dan teguh.
DUA SIKAP YANG BISA MEMBUAT ORANG TIDAK MAJU: TIDAK BERBUAT APA-APA DAN KAPOK BERBUAT SESUATU